Recent post
Archive for November 2019
Pemberangkatan delegasi dari PARMA Majenang |
Latihan yang di selenggarakan oleh LPB MDMC CILACAP di adakan pada16 -17 November 2019 kemarin berjalan dengan lancar
Acara ini berlokasi di MI Muhammadiah Ds.Mujur Lor Kec.Kroya yang di ikuti setiap Organisasi atau ormas relawan dari seluruh kabupaten Cilacap baik dari Muhammadiah sampai umum dari pelajar SMA hingga orang tua
Materi dari dasar pertolongan dalam efakuasi korban hingga simulasi evakuasi korban yang sangat terencana dengan sangat matang membuat peserta sangat puas dalam pelatihannya
" hal yang tidak pernah saya bayangkan, sulitnya mencari korban bencana memberi pertolongan pertama yang memiliki resiko besar karna kesalahan dalam penanganan dapat berakibat fatal untuk korban dan mengatasi keluarga masyarakat yang khawatir terhadap keluarganya saat menjadi korban bahkan belajar pentingnya kerjasama tim untuk mencapai ke suksesan rencana saya dapat pelajari dari simulasi pelatihan bencana ini " pendapat yang di katakan oleh Farez Chaiber salah satu peserta delegasi dari PARMA Majenang yang bersetatus sebagai Mahasiswa STAI Sufyan Tsauri Majenag sekaligus aktifis PMII Sufyan Tsauri yang di bimbing oleh Komandan Hendro Susanto di Pecinta Alam Rescue Majenang
" bukan hanya materi yang di jelaskan dengan power poin dan praktek namun simulasinya juga kita lalui hingga paham artinya setiap detik dan langkah yang akan kita ambil bagi nyawa orang lain yang akan kita selamatkan dan butuh kita selamatkan" Sahut Kiki salahsatu peserta delegasi PARMA Majenang yang ikut dalam pelatihan untuk menambahkan sahutan dari Farez Chaiber
Memanusiakan Manusia tanpa pamrih yang memiliki resiko besar harus di mulai dengan dasar ilmu dan keihklasan
Seperti ikuti pelatihan seminar atau ikut PARMA salah satunya bukan hanya cinta alam dan naik gunung tapi jiwa kemanusiaan dan relawan yang sangat di tekankan.
https://youtu.be/MDvKS6dJGBw
https://lpmstaismajenang.blogspot.com/2019/11/latihan-bersama-evakuasi-banjir-bandang.html?m=1
Telah lolos seleksi
Ttd ketua
Lembaga Pers Mahasiswa STAI Sufyan Tsauri
Mahasiswa bukan pekerja tapi pencipta lapangan kerja Farez D.H. 12 November 2019 |
https://youtu.be/HsMam4mzdqY
Menjadi sarjana dengan nilai tinggi cumlaude adalah pencapaiyan terbaik dan menjadi kebanggaan orang tua.
Tapi apalah arti bagi mahasiswa atau sarjana yang sibuk mencari lapangan pekerjaan, kaum generasi muda yang terdidik dan berintelektual justru berebut dan berlomba memperoleh pekerjaan.
Apalah nasib kaum biasa, yang bodoh dan tidak berpendidikan jika di tuntut bersaing dengan para sarjana.
Apalah arti gelar sarjana cumlaude dengan prestasi nilai tinggi dan lulusan dari kampus terbaik, kalau sibuk menjadi pekerja.
Siapa yang menjadi estafet kepemimpinan dalam pemerintahan dan siapa yang akan membuka lapangan pekerjaan, mensejah terakan masyarakat dan memikirkan banyak orang di banding memikirkan diri sendiri.
Menjadi pekerja yang bersaing dengan rakyat biasa itu mudah bagi sorang sarjana tapi menemukan tujuan pendidikan tinggi itu sendiri untuk apa yang sulit.
Menjadi Agent of change Social Control Iron stock
Adalah kebanggaan terbesar bagi sorang mahasiswa bahkan orangtua yang menguliahkan anaknya agar bermanfaat untuk orang lain.
https://youtu.be/HsMam4mzdqY
KOMISARIAT PMII SUFYAN TSAURI MAJENANG GELAR AKSI REFLEKSI |
Atribut yang di gunakan dalam aksi terlihat bentangan kain mori bertuliskan "Aksi Refleksi Hari Pahlawan PMII Sufyan Tsauri Majenang, kain mori yang di ikat pada lengan sebagai identitas anggota aksi dan berpakaian hitam bendera merah putih beserta bendera berwarna kuning bertuliskan PMII juga di kibarkan di jalan kota majenang.
Aksi tersebut di pimpin oleh Kordinator Umum Sahabat Ahmad Hibrizi dan Kordinator Lapangan Sahabati Eti Nginayati.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sufyan Tsauri melakukan aksi long march yang di ikuti Sekira 50 peserta berjalan dari jalan Ahmad Dahlan depan Balai Desa Majenang menuju Taman Makam Pahlawan Majenang Cilacap.
Dalam aksi long march itu, terdengar nyanyian-nyanyian khas tentang perjuangan dan kemerdekaan yang turut di suarakan oleh peserta aksi sepanjang perjalanan.
Usai sampai dilokasi Taman Makam Pahlawan dengan dikawal Polisi dari Kepolisian Sektor Majenang, Mereka kemudian membacakan do’a, bertahlil kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala teruntuk para pahlawan, hal itu sebagai ungkapan atau wujud dari kesadaran akan jasa-jasa mereka (para pahlawan) yang telah gigih memperjuangkan negeri ini (Indonesia).
Usai berdoa, bertahlil, lalu mereka menyiramkan air dengan menaburkan bunga di pusara para pahlawan itu. Setelahnya duduk melingkar di petakan lapang masih dalam lokasi makam pahlawan.
Para peserta itu kemudian secara bergantian berdiri membacakan puisi dan berorasi satu-persatu dengan dilengkapi aksesoris pengeras suara, yakni Mega Pon, toa yang sering dugunakan massa aksi kini ikut untuk memperingati hari pahlawan. Puisi yang mereka bawakan berisi tentang pahlawan, kemerdekaan, ideologi, kesejahteran rakyat.
Ketua Komisiariat PMII Sufyan Tsauri Majenang, Humamu Masykur menerangkan. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati hari pahlawan yang jatuh pada hari Minggu 10 November 2019.
“Kami mahasiswa melakukan aksi refleksi dalam rangka memperingati hari pahlawan ini dengan long march, ziaroh dan pembacaan puisi” Kata dia.
Sekjen atau Sekertaris Umum Fahmi Reza D.H. ketika diwawancarai awak redaksi LPM, "Banyak Para pejuang telah berperan dan berjasa besar pada bangsa atau negeri Indonesia ini demi generasi penerusnya, maka wajib bagi kita penerus generasi memperingati mengingat serta melanjutkan cita -cita perjuangan mereka(pahlawan) untuk menjaga dan mewujudkan kemerdekaan NKRI ini.
Dengan adanya Aksi Refleksi ini Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sufyan Tsauri mengarapkan, terbentuknya kesadaran akan jiwa Nasionalis dari setiap kader anggota maupun masyarakat untuk nenjaga kesatuan NKRI dan terus mengingat sejarah jasa dari para pejuang untuk NKRI.
Tidak ada Soekarno berikutnya yang ada sejarah kamu yang harus bisa lebih dari dirinya.
Paradigma yang sudah melekat di ranah sebagian masyarakat.
Buat apa kuliah ?, toh sama saja yang sudah menjadi sarjanapun banyak yang menjadi pengangguran, mending sejak lulus SMK atau sederajat langsung mencari kerja apalagi kalau baru lulus ada lowongan dan tawaran ngapain nunggu jadi sarjana keburu tua dan gaada yang menerima kerja.
Buat apa kuliah mending biaya untuk kuliah buat modal usaha dari pada beramal kepada kampus, 1 semester 1,5 jt - puluhan dikali 8 semester bisa buat nyewa ruko + modalnya mas.
Dan masih banyak pemikiran lain yang menjadi alasan untuk kuliah atau mengkuliahkan.
Kerangka dalam berfikir sejak awal seperti ini, bagai orang yang takut terukah atau menghadapi perihnya hidup yang tanpa di sadari justru semua itu di percepat dan di permanen.
Jika seorang sarjana yang tingkat keilmuannya melebihi anak SMK sederajat juga masih dapat menjadi pengangguran apalah nasip yang SMK sederajat, lulus SMK sederajat untuk mencari atau menerima kerja kontrak apalah kata saat kontrak selesai atau umur melewati batas tanpa keahlian, memiliki modal tanpa memiliki dasar ilmu dan jiwa ke-pemimpinan dalam berwira usaha maka tau sendiri hasilnya.
Kuliah bukan untuk mendapatkan pekerjaan sebagai fokus utama tapi untuk membuat lapangan pekerjaan, sama seperti biaya pelatihan yang mahal di permurah dan di perluas kerangka dalam berfikirnya.
Jika yang di katakan Deddy Corbuzier bahwa buat apa sekolah atau berpendidikan kalau mau menjadi pekerja ya tinggal trampil, mau jadi polisi atau tentara ya pelatihan dan sebagainya tapi saat kau mau jadi pemimpin dan memper banyak keilmuan baru berpendidikan.
Dan untuk bekerja yang utama adalah karna kesenangan kalau kita mengerjakan karna terpaksa, tekanan, dan sebagainya yang membuat kamu tidak bahagia hasilnya juga tidak maksimal.
Banyak angak pengangguran dari sarjana karna mereka mengambil kejuruan atau prodi yang tidak sesuai dengan hatinya hingga saat menjadi pekerja tidak jauh dari hal yang tidak di inginkan juga.
Menjadi mahasiswa asik ko
"TOLAK BERITA HOAK"
Bisikan demi bisikan yang berkata biaya kuliah itu mahal, akibat dari itu banyak sebagian masyarakat ragu bahkan takut untuk berkeinginan agar anaknya dapat kuliah.
Rasa takut ragu sebelum melangkah membuat sebagian masyarakat terjebak dalam titik kemunduran, seperti sebuah angka NOL dimana setelahnya ada angka positif lainnya dan sebaliknya ada angka negatif lainnya.
Sama halnya tanpa kita mencoba, berusaha semaksimal mungkin dalam melangkah terus kedepan maka kita tidak akan tau dan belajar dari pengalaman.
Banyak kampus yang memberi keringanan biaya dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi lagi, Pemerintah dan Hamba Allah lainnya-pun masih banyak yang memberi bantuan, semua informasi itu tidaakan di dapat saat kita sudah takut bahkan ragu hingga menutup mata dan telinga. Hal lainnya ada keringanan kelas reguler dan karyawan, membuktikan banyak mahasiswa yang masih bisa bekerja baik paruh waktu atau bekerja hoby (kereativitas,media dan lain sebagainya) pekerjaan tanpa tuntutan penghasilan lebih memungkinkan, dan hal pastinya saat anak kita berprestasi banyak sekolah yang asal yang membantu untuk mendapat pendidikan lebih tinggi bahkan berkemungkinan dapat melanjutkan pendidikan di luar Negri.
Namun karna sebagian masyarakat terperangkap tradisi ataupun budaya rasa raguan dan takut hingga berujung hanya doa dan harapan tanpa usaha bagai meminta hujan uang tanpa bekerja, mengangap Allah atau sang pencipta akan memberi cuma- cuma pada hamba yang tidak berusaha.
Taada halangan untuk kuliah saat kita berani melangkah dan usaha, kita selalu kembali ke titik NOL negatif atau positif kita yang tentukan.
Kegagalan, kesulitan bukan halangan tapi pembelajaran dari pengalaman.
Tanpa berani mengambil resiko dengan melangkah maju mana tau masadepan.
-1, -2, -3, 0,1, 2, 3
Butuh saran bukan kritik.. !
Ttd ketua LPM STAI Sufyan Tsauri Majenang
Farez D.H.
Kemunduran dari minat wisatawan terhadap wisata yang ada di majenang dan melemahnya perekonomian Majenang terhusus daerah pedesaan yang terpencil, membuat pro dan kontra terkait adanya parlemen jalanan seperti aktivis mahasiswa hingga musisi kota.
" sepi dan mulai hilangnya nama wisata yang ada di Majenang, apakah tidakada konsep yang di tawarkan mahasiswa dalam membangun infrastruktur kota untuk meramaikan kembali tempat wisata yang pernah ada dan yang akan ada lagi"
Sebuah kode keras bagi mahasiswa yang menjadi parlemen jalanan khususnya, dimana masyarakat percaya aktifis mahasiswa majenang bukan hanya kaya akan keilmuan bahkan jaringan dari kaum tradisional hingga kaum elit.
Banyak gambaran masyarakat yang berfikir, banyaknya mahasiswa yang berbeda dari yang ahli infrastruktur tata kota/ konseptor, ahli media publikasi, ahli pemasaran dan banyak lainya yang saat bersatu dapat membuat konsep besar dalam membangun kota.
Banyaknya, musisi dan PKL di kota majenang membuat mahasiswa semakin di pertanyakan apakah mahasiswa tidak memiliki konsep dan belum sanggup merangkul setiap elemen masyarakat sebagai jaringan pembangunan dan penataan kota bahkan untuk meningkatkan perekonomian pedesaan terpencil.
Pro kontra terkait adanya fungsi dan peran mahasiswa akankah menumbuhkan parlemen- parlemen jalanan kembali untuk ikutserta dalam membangun kota dan prekonomiannya.
Sindiran masyarakat dan pemerintah yang berharap bahkan menunggu konsep dari parlemen jalanan atau mahasiswa sejati untuk hadir kembali.
Sindir Senyum
Suara Mahasiswa- Majenag adalah kota yang memang sangat berpotensi dan strategis, ketaatan hukum dan ketertiban lalulintas sangat di utamaka.
Terbukti banyakya penertiban lalulintas yang mulai kerap di lakukan oleh Kapolsek Majenang di beberapa titik yang sangat strategis, dan mulai banyaknya tumbuh parlemen jalanan seperti aktivis mahasiswa dari beberapa kampus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI).
Dengan strategisnya kota Majenang, dan banyaknya persimpangan,memerlukan adanya tunjangan bantuan yang di berikan oleh pemerintahan seperti dinas perhubungan sangat di butuhkan untuk memfasilitasi ketertiban dalam lalulintas dan memper indah lagi kota Majenang dalam pembangunan dan penataan kota.
Salah satu bantuan dalam penataan kota dan ketertiban lalulintas seperti,
1. Rambu Lalulintas
2. Zebra cross
3. Rambu aman anak sekolah
Dan sangat menjadi harapan majenang akan menjadi kota yang bukan hanya indah tapi juga sangat tertib dalam berlalulintas
Sindiran Senyum
Terbukti banyakya penertiban lalulintas yang mulai kerap di lakukan oleh Kapolsek Majenang di beberapa titik yang sangat strategis, dan mulai banyaknya tumbuh parlemen jalanan seperti aktivis mahasiswa dari beberapa kampus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI).
Dengan strategisnya kota Majenang, dan banyaknya persimpangan,memerlukan adanya tunjangan bantuan yang di berikan oleh pemerintahan seperti dinas perhubungan sangat di butuhkan untuk memfasilitasi ketertiban dalam lalulintas dan memper indah lagi kota Majenang dalam pembangunan dan penataan kota.
Salah satu bantuan dalam penataan kota dan ketertiban lalulintas seperti,
1. Rambu Lalulintas
2. Zebra cross
3. Rambu aman anak sekolah
Dan sangat menjadi harapan majenang akan menjadi kota yang bukan hanya indah tapi juga sangat tertib dalam berlalulintas
Sindiran Senyum
Kata dalam pertanyaan yang sering terlontar dari pemerintah maupun masyarakat dalam ketiduran dan keheningan masa kini.
Suara yang menantikan pemberharuan kualitas, kebijakan, bahkan suara - suara dalam keritis maupun saran dalam pembangunan dan pengawalan kebijakan negara.
Namun masih banyak suara yang di keluarkan mahasiswa hanya menjadi sajian pro kontrakan masyarakat, saat mahasiswa bersuara bergerak di pertanyakan dan saat mereka diam di pertanyakan pula.
Lalu di mana mahasiswa seharusnya ada..?
Lontaran pro
Mahasiswa itu bebas jadi harus sering lakukan
Mahasiswa itu berpendidikan harus membangun
Mahasiswa itu maha harus serba tau
Mahasiswa itu gaboleh takut
Mahasiswa itu tameng
Mahasiswa itu kamu
Mahasiswa itu yang dapat bermanfaat
Mahasiswa itu yang mampu merubah
Mahasiswa itu beda
Lontaran kontra
Mahasiswa itu haya masyarakat biasa
Mahasiswa tidak tau apa-apa
Mahasiswa tidakbisa apa -apa
Mahasiswa lagi ngapa
Mahasiswa hanya ganggu
Dan menurut sahabat mahasiswa itu harus bagaimana,..
Sindir Senyum
KKN di percaya masyarakat dapat menuntaskan permasalahan yang ada di ranah masyarakat dengan melalui keilmuan dan pembahasan yang di lakukan oleh generasi muda berintelektual.
KKN yang di maksudkan untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan di ranah masyarakat kini hanya sebagai formalitas dan tuntutan belaka untuk mendapatkan nilai, pemahaman dan pembahasan terkait masalah masyarakat yang kurang dalam membuat tidak ketepatan sasaran kerap terjadi, itu semua karna mahasiswa hanya di beri jangka waktu 4-5 Minggu untuk melakukan penelitian, pembahasan, dan pelaksanaan yang bahkan di bebani untuk mencari dana dalam waktu yang singkat (manajemen keuwangan) ataupun mencari seponsor.
Oeh karnanya perlu adanya peninjauan ulang terkait sistem yang ada seperti kelenturan waktu untuk kkn agar bukan hanya mahasiswa hingga masyarakatpun akan mendapat hasil yang maksimal dan kedekatan mahasiswa dengan masyarakat akan benar" terjadi.
Hasil pertanyaan sebagian masyarakat terkait kegiatan KKN mahasiswa era ini, dan harapan dalam perkembagan dalam kegiatan dan kedekatan mahasiswa di ranah masyarakat dengan adanya peninjauwan ulang sistem kkn.
Sindiran Senyum Mahasiswa
Mahasiswa Berbicara, potensi dari uang receh yang haya senilai Rp.500.00 - Rp.1000.00 dapat merubah dan mengembangkan kota Majenang menjadi sebuah pusat kota yang sangat strategis.
Adanya ronda keliling desa bukan hanya meningkatkan keamanan dan kekompakan dari kemasyarakatan desa tapi dengan adanya iyuran uang desa atau di kenal uang prelek Rp.500.00 dapat meningkatkan infrastruktur kota Majenang.
Seperti yang di lakukan desa Jenang dusun Losari (Bah Adeg) RT 003/ RW 005 Majenang, dengan menggunakan uang iyuran prelek yang di tarik saat di lakukannya ronda keliling desa dapat mencapai Rp.45000.00/hari dan minimal RP 1350000.00/bulan.
Dana yang di kumpulkan di gunakan untuk membayar uang kebersihan desa dan kegiatan membangun desa RT/RW 003/005.
Apabila setiap desa dapat menerapkan hal tersebut maka bukan hanya tingkat keamanan desa hingga tingkat kesejateraan desa dan pengembangan kota Majenang dapat di wujudkan.
Namun yang di sayangkan memberi pulsa anak Rp.10000.00-Rp.20000.00 mampu untuk Rp.500.00- Rp.1000.00 tidak mampu di lakukan oleh sebagian masyarakat, dengan alasan tidak ada uang kecil saat di minta untuk di tarik mingguan/bulanan dengan alasan keberatan.
Apakah perlu adanya penukaran uang receh di tingkat desa hingga bisa membangun kota bersamasama.
Sindiran nyengir mahasiswa
Adanya ronda keliling desa bukan hanya meningkatkan keamanan dan kekompakan dari kemasyarakatan desa tapi dengan adanya iyuran uang desa atau di kenal uang prelek Rp.500.00 dapat meningkatkan infrastruktur kota Majenang.
Seperti yang di lakukan desa Jenang dusun Losari (Bah Adeg) RT 003/ RW 005 Majenang, dengan menggunakan uang iyuran prelek yang di tarik saat di lakukannya ronda keliling desa dapat mencapai Rp.45000.00/hari dan minimal RP 1350000.00/bulan.
Dana yang di kumpulkan di gunakan untuk membayar uang kebersihan desa dan kegiatan membangun desa RT/RW 003/005.
Apabila setiap desa dapat menerapkan hal tersebut maka bukan hanya tingkat keamanan desa hingga tingkat kesejateraan desa dan pengembangan kota Majenang dapat di wujudkan.
Namun yang di sayangkan memberi pulsa anak Rp.10000.00-Rp.20000.00 mampu untuk Rp.500.00- Rp.1000.00 tidak mampu di lakukan oleh sebagian masyarakat, dengan alasan tidak ada uang kecil saat di minta untuk di tarik mingguan/bulanan dengan alasan keberatan.
Apakah perlu adanya penukaran uang receh di tingkat desa hingga bisa membangun kota bersamasama.
Sindiran nyengir mahasiswa
GANTI HALAMA