Popular Post

Popular Posts

Posted by : farez chaiber Thursday, June 13, 2019


Add caption
Pada saat ini penulis akan membahas mengenai Generasi Aki, apa kah yang di maksud.?
Yah  di mana generasi yang masih membingungkan saat orang yang lebih tua lebih menginginkan sebuah jabatan yang seharusnya dapat di gunakan oleh generasi muda sebagai ajang pembelajaran. Bukan untuk melarang orang yang lebih tua terus belajar, melainkan memberi kesempatan pada yang muda untuk belajar.
Tulisan ini penulis ambil dari sebuah pengalaman saat pemilihan ketua organisasi Mahasiswa Kongres ke VII di mana anak – anak dari semester tua berkata kepemimpinan organisasi saat ini adalah waktunya regenerasi dimana akan di berikan kepada semester bawahnya, walau ada yang sangat di sayangkan mereka justru menjadi tim pendukung dari orang yang lebih tua dan memiliki banyak kesibukan. Apakah arti dari re-generasi adalah hanya perpindahan dari semester tua kesemester yang lebih mudah, kita semua mengetahui bahwa Mahasiswa bukan hanya anak – anak muda akan tetapi juga orang tua dari semester 1 – 8 bahkan lebih semuanya sama setiap kelas ada anak muda dan juga yang tua. Sayangnya bagi logika penulis halitu sangatlah salah karna buat apa adanya re-generasi kalau hanya untuk perpindahan tingkatan  tapi tetap di pimpin oleh orang yang jauh lebih sibuk di banding semester tua bahkan hal itu dapat meng hambat generasi muda untuk belajar dan cari pengalaman.
Akan tetapi hal seperti itu masih terjadi sehingga apakah benar jika orang yang lebih tua lebih ingin sebuah jabatan sedangkan dia adalah orang yang sudah berkeluarga, pembisnis, memimpin banyak usaha, bahkan jika dia belom berkeluarga dan bukan orang sukses apakah masih pantas untuk menjadi seorang pemimpin. Oleh sebab itu penulis menulis ini semua.
Pertama untuk orang tua belom sukses, yang masih ingin jabatan di ranah organisasi mahasiswa. Fikirkanlah kembali  di waktu saat ini penulis yakin  masih ada semangat muda dalam diri orang tua seperti itu, sehingga masih ingin belajar berorganisasi akan tetapi apakah tidak jauh lebih baik belajar dengan menjadi angota di organisasi atau penasihat pembimbing yang tida berstruktur agar dapat tetap belajar tanpa menggangu proses belajar dari seorang Mahasiswa atau generasi muda, dan dengan mengajarkan generasi muda atau menjadi pembimbingnya re- generasi akan terus berjalan. Jika yang tua sudah mengajarkan untuk merenggut proses yang muda maka hal yang sama akan berulang di masa mendatang dan taada hentinnya justru pada ahirnya akan menjadi titik awal kehancuran baik organisasi mahasiswa kampus maupun negaranya, penyesalan yang dilakukan pada masalalu karna tidak dapat menjadi pemimpin organisasi di masa itu jangan di lampiaskan pada masa saat ini sehingga mengganggu proses dari  generasi muda saat ini dan dapat membuat hal yang sama terjadi di masa yang akan datang . Seharusnya dari pengalaman yang pernah di alami justru di jadikan ajaran  dan meberi motifasi yang muda agar mereka ingin terus berorganisasi agar tidak mengalami penyesalan  yang sama.
Kedua untuk orang tua yang sukses memiliki banyak usaha bahkn sudah berkeluarga yang masih ingin mengejar jabatan ketua organisasi mahasiswa, maka fikirkanlah kembali karna penulis yakin dengan sudah menjadi seorang pembisnis artinya sudah banyak pengalaman yang dimiliki sehingga layak untuk menjadi seorang pemimpin akan tetapi organisasi mahasiswa adalah wadah untuk belajar berorganisasi apakah orang yang sudah banyak pengalaman terus belajar sehinga menggangu tempat yang seharusnya bisa di gunakan oleh anak – anak muda belajar, bukan melarang orang tua yang sukses untuk belajar akan tetapi lebih memberi kesempatan yang muda untuk belajar hinga bisa mengajarkan generasi setelahnya lagi, di mana tali regenerasi tidak akan putus karna orang yang dewasa harusnya mau membimbing dan menasehati tapi bukan berarti harus menjadi seorang pemimpin.
Seperti yang kita semua ketahui bahwa orang tua adalah orang yang lebih dewasa dan lebih banyak memiliki ilmu wawasan dan juga pengalaman bukankah seharusnya membimbing dan berbagi pengetahuan yang dimiliki agar ada generasi yang jauh lebih baik dan semakin baik di kemudian harinya, apabil yang tua masih berfikir tentang egonya untuk berada di tahap belajar dengan mengambil tempat generasi muda maka akan di taro di mana semangat dari generasi mudannya, akan kah terhenti regenerasi  atau tidak ada di tangan diri kita masing – masing. Jika orang yang lebih tua sudah memberi kesempatan untuk yang muda belajar jangan sampai di tersia – sia.
Rubah masadepan bersama – sama karna jika kita bersama kita bisa.
Fahmi Reza D.H
                      Pimpinan Redaksi LPMSCR


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Mahasiswa Majenang Bersuara - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -